Dalam masalah penampilan, pertunjukan ini bisa dikatakan tidaklah terlalu ribet mengaturnya. Begitu sederhananya bentuk pertunjukan ini, seorang komedian bisa tampil meski dengan hanya memakai t-shirt dan celana pendek. Meski demikian, tetaplah tidak mudah untuk menjadi pelaku Stand Up Comedy. Selain faktor "harus bisa melucu", tekanan mental juga pasti akan hadir selama penampilan. Jika lelucon yang diberikan tidak dimengerti atau bahkan tidak dianggap lucu, para audiens tentu tidak akan tertawa dan yang lebih parah mereka malah mencibir komedian yang tampil.
Sejarah
Dalam sejarahnya, Stand Up Comedy
sendiri telah ada di abad ke 18 di Eropa dan Amerika. Disana pelaku
komedian ini biasa disebut dengan "stand up comic" atau secara singkat
disebut dengan "comic". Para comic ini biasanya memberikan beragam
cerita humor, lelucon pendek atau kritik-kritik berupa sindiran terhadap
sesuatu hal yang sifatnya cenderung umum dengan berbagai macam sajian
gerakan dan gaya. Beberapa comic pun bahkan menggunakan alat peraga
untuk meningkatkan performa mereka di atas panggung. Stand Up Comedy
biasanya dilakukan di kafe, bar, universitas dan teater.
Dalam Stand Up Comedy, seorang comic seharusnya memiliki konsep atau materi sebagai bahan lelucon. Dan tak mustahil jika terdapat lelucon yang berbau cabul, rasis dan vulgar di Stand Up Comedy .Mereka biasanya membuat script dan catatan-catatan kecil dalam rangka untuk mempermudah mereka dalam berkomedi. Diluar negeri ada banyak comic terkenal, misalnya, adalah Jerry Seinfield, Eddie Izzard, Akmal Saleh, Daniel Tosh, dll. Anda juga mungkin tahu Hollywood aktor terkenal seperti Woody Allen, Rowan Atkinson, Chris Rock, Will Ferrell dan Jim Carrey yang pernah bergelut di bidang ini. Rata-rata dari mereka, bintang Hollywood mengawali karirnya surut pertama di dunia Stand Up Comedy sebelum dikenal seperti sekarang ini.
Dalam Stand Up Comedy, seorang comic seharusnya memiliki konsep atau materi sebagai bahan lelucon. Dan tak mustahil jika terdapat lelucon yang berbau cabul, rasis dan vulgar di Stand Up Comedy .Mereka biasanya membuat script dan catatan-catatan kecil dalam rangka untuk mempermudah mereka dalam berkomedi. Diluar negeri ada banyak comic terkenal, misalnya, adalah Jerry Seinfield, Eddie Izzard, Akmal Saleh, Daniel Tosh, dll. Anda juga mungkin tahu Hollywood aktor terkenal seperti Woody Allen, Rowan Atkinson, Chris Rock, Will Ferrell dan Jim Carrey yang pernah bergelut di bidang ini. Rata-rata dari mereka, bintang Hollywood mengawali karirnya surut pertama di dunia Stand Up Comedy sebelum dikenal seperti sekarang ini.
Stand Up comedy Indonesia
Di Indonesia sendiri, Stand Up Comedy
sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala. Nama-nama beken seperti (alm)
Taufik Savalas, Butet Kertaradjasa dan Ramon P. Tommybens telah lama ada
di Stand Up Comedy di Indonesia. Dan dari perkembangan terakhir, muncul
nama nama baru lagi seperti Iwel, Pandji Pragiwaksono, Asep Suadji
serta Raditya Dika. Dulu Stand Up Comedy kurang mendapat respon yang
dari masyarakat, mungkin pada saat itu masyarakat cenderung lebih suka
akan "physical comedy" ketimbang Stand Up Comedy . Namun sekarang Stand
Up Comedy hadir kembali untuk memberi alternative hiburan di tengah
semaraknya hiburan komedi yang kelihatannya hanya "begitu - begitu
saja". Dan patut ditunggu, apakah Stand Up Comedy ini bisa bertahan lama
mengingat ketatnya persaingan di bidang ini. Semoga "komedi berdiri"
ini akan selalu mendapatkan tempat dalam hati para penikmat tawa di
Indonesia.
Stand Up Comedy secara tadisional
Secara tradisi sebenarnya masyarakat Indonesia sudah mengenal Stand Up Comedy. Hanya saja mungkin dalam kemasan yang sedikit berbeda. Beberapa diantaranya adalah:1. Dagelan Mataram misalnya, biasanya memulai acara dengan memunculkan seorang pelawak yang bermonolog; sebut saja misalnya Basiyo; setelah ger-geran antara lima hingga sepuluh menit, barulah format kelompok beraksi.
2. Pertunjukan ketoprak. Di pertunjukan ketoprak, khusunya pada segmen dagelan, seorang pelawak biasanya membuka komunikasi beberapa saat dengan penonton kemudian disusul interaksi dengan pelawak atau pemain lain.
3. Kesenian Ludruk. di pertunjukan ludruk; sesi Jula-juli, menampilkan pelawak tunggal yang selain menyanyikan lagu Jula-juli dengan syair-syair kocak yang terus-menerus diperbarui, juga bermonolog sambil menyelipkan bahan-bahan lucu di antara celetukan-celetukan ringannya.
4. Wayang. Meski wayang isinya tidak seratus persen mengenai komedi. Namun saat punakawan muncul, ki dalang selalu menampilkan sisi komedi. Ki dalang pada saat itu hampir bisa dikatakan berperan sebagaimana layaknya seorang comic.
No comments:
Post a Comment